KAIMANA,VK – Untuk meminimalisir terjadinya penggunaan bahan berbahaya pada panganan buka puasa atau takjil, maka Balai POM Manokwari melakukan uji sampling dan pengawasan terhadap panganan berbuka puasa yang dijua oleh pedagang di Kaimana, Kamis (21/3/2024).
Kegiatan pengawasan ini dilakukan di tiga titik berbeda yaitu; pasar Krooy, Pujasera dan taman Kota Kaimana. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Balai POM Manokwari, Agustince Werimon, S.Farm, Apt ketika dikonfirmasi di Pujasera Kaimana, Kamis (21/3/2024).
“Jadi kegiatan ini adalah kegiatan intensifikasi pengawasan pangan, dalam rangka hari raya. Kegiatan ini memang secara rutin dilakukan oleh balai POM setiap tahun. Bukan hanya saat bulan puasa dan Idulfitri, tetapi juga pada saat hari raya Natal dan Tahun Baru, kami laksanakan,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa, pihaknya mengambil sampel panganan takjil sebanyak 15 jenis, yang nantinya akan diuji cepat oleh tim. “Kegiatan yang kami lakukan tadi yaitu, kami memberikan informasi dan edukasi kepada pedagang makanan buka puasa. Selain itu, kami juga langsung mengambil sampling produk-produk makanan yang dijual pedagang,” ujarnya.
Agustince juga mengatakan bahwa, untuk pengawasan panganan takjil, tahun ini dilakukan didua kabupaten/kota yaitu Kabupaten Fakfak dan Kabupaten Kaimana. “Untuk Kabupaten Fakfak, kami sudah lakukan kemarin di tanggal 19 Maret, dan untuk Kabupaten Kaimana kami laksanakan hari ini. Sample pangan yang sudah kami ambil tadi, sebentar kami akan lakukan pengujian cepat, apakah mengandung bahan berbahaya atau tidak,” jelasnya.
Dirinya juga mengatakan bahwa pengujian terhada takjil ini guna menemukan empat zat berbahaya yaitu; formalin, boraks, rhodamin b dan methanyl yellow sehingga dapat menjamin keamanan produk makanan yang akan disantap masyarakat pada saat berbuka puasa.

“Kegiatan ini juga merupakan tidak lanjut dari MoU yang sudah ditandatangani oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kaimana dengan Balai POM Manowkari dalam hal pengawasan obat dan makanan. Saya sendiri melihat bahwa Pemerintah Kabupaten Kaimana sangat konsen dengan hal ini, sehingga kami dari Balai POM datang ke Kaimana untuk memeperkuat perhatian pemerintah daerah Kaimana tersebut. Kalau setelah kami uji dan ternyata ada pangan takjil yang menggunakan bahan-bahan berbahaya, maka kami akan langsung panggil pedagangnya dan memberikan edukasi kepada mereka,” ujarnya.
Ketika disinggung soal hasil test cepat untuk takjil yang dijual oleh pedagang di Kabupaten Fakfak, Agustince mengatakan bahwa, dari hasil uji atau test yang dilakukan terhadap 21 sampel yang diambil, semuanya tidak mengandung bahan-bahan berbahaya. “Kalau untuk Kabupaten Fakfak, khusus untuk takjil tidak ditemukan penggunaan bahan-bahan berbahaya. Cuma untuk pengawasan saluran distribusi, ada beberapa saluran distribusi yang masih terdapat barang-barang kedaluwarsa,” pungkasnya. (edo)