SORONG,VK – Ketua Perstauan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Papua Barat Daya, Wahyudi, mengecam tindakan arogansi oknum TNI-AL, yang mengusir dan mengancam wartawan di Kota Sorong. Wartawan yang diusir oleh oknum angggota TNI-AL tersebut, sedang menjalankan tugasnya untuk meliput terkait dugaan meninggalnya salah satu anggota TNI-AL, yang bertugas di Lantamal XIV/Sorong, Papua Barat Daya.
“Selaku Ketua PWI Papua Barat Daya, kami sangat menyayangkan adanya tindakan kekerasan verbal, yang dilakukan oleh oknum angota TNI-AL, kepada teman-teman wartawan. Sebab ini merupakan bentuk intimidasi terhadap jurnalis saat bertugas di lapangan,” ungkap Wahyudi, Selasa (8/7/2024).
Wahyudi mengatakan bahwa, hubungan antara pers dengan TNI AL selama ini berjalan sudah cukup baik. Dengan persoalan ini, lanjut Wahyudi, relasi dan sinergi yang sudah terjalin baik antara pers dengan TNI-AL sudah dikotori. Dirinya juga mengatakan bahwa, tindakan intimidasi yang dilakukan oleh oknum TNI-AL, ini telah mencederai UU Pers Nomor 40 Tahun 1999 tentang pers dan kemerdekaan pers. Ia pun meminta kepada aparat keamanan baik TNI maupun POLRI, agar dapat menghargai dan memahami tugas jurnalis di lapamgan.
“Bagaimana tugas jurnalistik yang dilakukan oleh teman-teman wartawan dilapangan ini, juga harus diberikan ruang. Jika memang saat kejadian ada hal-hal yang bersifat internal, yang belum bisa dipublikasikan, tentu tidak salah jika disampaikan dan dikomunikasikan dengan baik. Sehingga pernjelasan itu bisa diterima dengan baik oleh teman-teman wartawan,” ujarnya.
Wahyudi juga menjelaskan bahwa, pada saat kejadian, wartawan sudah menjelaskan maksud dan tujuan kedatanganya ke Mako Lantamal XIV/Sorong dan sudah berkomunikasi dengan Danlantamal via Whatsapp, namun belum ada balasan. Menurutnya, wartawan saat itu, memang sedang menjalankan tugas dan profesinya dan tidak melakukan pelanggaran kode etik jurnalistik. Wartawan hanya mau mendapatkan informasi yang akurat untuk bisa dipublikasikan.
“Kami berrharap, pihak TNI-AL bisa sesegera mungkin memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut, sehingga permasalahan ini tidak semakin berkepanjangan, apalagi sampai menimbulkan gesekan baru atara pers dengan TNI-AL,” pungkasnya. (edo)