KAIMANA,VK – Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Teluk Bintuni adalah dua kabupaten setanah Papua yang capaian pemberian imunisasi polio putaran pertama lebih tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain. Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey menjelaskan bahwa tertanggal 20 Juni 2024, data tertinggi capaian adalah dari Papua Barat dengan capaian 77 persen.
Khusus untuk Kabupaten Kaimana, dari data yang kami dapatkan, data capaian pemberian polio per tanggal 28 Juni kemarin, Kabupaten Kaimana sudah mencapai angka 98,4 %. Data ini diambil dari capaian pemberian di puskesmas-puskesmas yang ada di Kabupaten Kaimana.
Capaian untuk puskesmas Bofuwer 90 %, puskesmas Kaimana dengan capaian 98,8 %, puskesmas Kambala dengan capaian 100,9 %, puskesmas Kiruru dengan capaian 80,1 %, puskesmas Lobo dengan capaian 102,4 %, puskesmas Tairi dengan capaian 102,0 %, puskesmas Tanusan dengan capaian 102,1 %, puskesmas Tugarni dengan capaian 75,9 %, puskesmas Waho dengan capaian 102,9 % dan puskesmas Yamor dengan capaian 122,4 %. Sehingga total pemberian imunisasi polio untuk Kabupaten Kaimana adalah sebesar 98,4 % per tanggal 28 Juni 2024.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2K) Dinas Kesehatan Kabuapten Kaimana, Jubair Rumakat ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan bahwa, keberhasilan capaian imunisasi polito putaran pertama ini, berkat kerjasama dari semua pihak, terutama pihak sekolah dan guru-guru yang sudah mendukung kegiatan PIN polio ini.
“Jadi kemarin kami melakukan pencananganan itu, intiny adalah mensosialisasikan kepada dewan guru. Jadi waktu pencananganan itu, kami mengundang guru-guru setiap sekolah. Jadi kita sosialisasikan satu kali. Untuk teman-teman yang melaksanakan vaksinasi dilapangan atau untuk anak sekolah, nanti guru-guru yang menjelaskan. Guru juga nanti akan menjelaskan kepada pihak orang tua,” ungkap Jubair.
Ketika disinggung soal kendala yang dialami ketika melaksanakan pemberian imunisasi putaran pertama, Jubair mengatakan bahwa, tidak ada kendala yang berarti. “Kalau kendala saya pikir tidak ada, hanya kemarin itu karena PIN polio ini turun pada saat bersamaan dengan ujian sekolah atau ulangan sekolah dan libur, sehingga capaiannya belum maksimal. Untuk putaran kedua ini, karena sudah masuk di musim Timur dan kita yang ada di pinggiran ini tentunya menghadapi kendala. Kendalanya hanya dicuaca saja. Tetapi untuk orang tua dan keluarha, saya pikir tidak ada kendala, cuma kondisi rill atau cuaca saja,” ujarnya.
Jubair juga mengatakan bahwa, karena sudah ada kasus yang terjadi di wilayah Papua, khususnya Timika, maka pemerintah daerah Kabupaten Kaimana melalui dinas terkait harus bergerak cepat, agar kasus yang sama tidak terjadi di Kabupaten Kaimana. Menurutnya, karena dampaknya sangat luar biasa, sehingga perlu kerja cepat untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi kasus serupa di Kabupaten Kaimana.

“Kami berharap agar kedepan dengan putaran kedua, apa yang sudah kami capai diputaran pertama ini, bisa lebih baik lagi. Tanggal 15 Juli besok ini kan sudah mulai masuk sekolah, sehingga harapan kami capaian kita untuk putaran kedua ini jauh lebih baik. Semua ini untuk keselamatan dan kesehatan generasi penerus kita di Kabupaten Kaimana. Kami berharap agar seluruh masyarakat, terutama orang-orang tua dapat memberikan dukungan, dengan memberikan anaknya menerima imunisasi polio,” pungkasnya. Sementara itu, capaian Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Teluk Bintuni dalam hal pemberian imunisasi polio putaran pertama ini juga mendapatkan apresiasi dari Menteri Dalam Negeri. Menteri dalam negeri dalam sebuah video berdurasi 24 detik yang mengatakan bahwa dirinya memberikan apresiasi kepada dua kabupaten di tanah Papua yang mendapatkan peringat tertinggi. Mendagri juga menyampaikan apresiasi dan mengidolakan Kaimana karena program-program cepat sekali dieksekusi. Menurutnya, program-program strategis yang dicanangkan dari pusat, tergantung dari kemauan dan kemampuan masing-masing daerah. (edo)