Tiga Kampung di Kaimana Jadi Pilot Project Program PESIAR BPJS Kesehatan

KAIMANA,VK – Untuk memastikan cakupan kesehatan semesta (UHC) sampai dikampung-kampung, maka BPJS Kesehatan Cabang Manokwari, menjalin kerja sama dengan tiga kampung yang ada di Kabupaten Kaimana, untuk menjalankan program PESIAR. Ketiga kampung ini antara lain; Kampung Trikora, Kampung Tanggaromi dan Kampung Sisir.

Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan berita acara kerja sama, Selasa (4/6/2024) antara BPJS Kesehatan Cabang Manokwari dan tiga kepala kampung terpilih yang menjadi pilot projetct. UHC atau Cakupan Kesehatan Semesta ini merupakan sistem perawatan dan pelayanan kesehatan yang menjamin semua penduduk disuatu Negara atau wilayah tertentu, memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

“PESIAR ini adalah akronim dari empat kata yaitu Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi. Petakan itu artinya kita harus memetakan suatu daerah itu, berapa orang yang sudah punya jaminan kesehatan dan berapa orang yang belum. Sisir artinya kita harus telusuri masing-masing yang belum punya jaminan kesehatan. Kondisinya kira-kira bagaimana. Apakah memang perlu dan layak dibantu, atau jangan sampai dia adalah pekerja yang belum didaftarkan untuk ikut jaminan kesehatan. Ketiga Advokasi artinya bahwa kita harus mengajak masyarakat untuk mendaftarkan dirinya mengikuti jaminan kesehatan sesuai dengan kondisinya masing-masing. Dan terakhir adalah registrasi, baru pendaftaran,” ungkap Kepala Cabang BPJS Kesehatan Manokwari, dr. Dwi Sulistyono Yudo ketika dikofirmasi di Grand Papua Hotel, Selasa (4/6/2024) usai kegiatan forkem.

dr. Dwi juga mengatakan bahwa UHC atau cakupan kesehatan semesta ini harus bisa dipastikan sampai tingkat kampung. “UHC atau cakupan semesta ini, lebih dari 95 persen penduduk suatu daerah, sudah terdaftar dalam jaminan kesehatan. Selama ini kita berbicara UHC Nasional, UHC Provinsi dan UHC Kabupaten/Kota. Pernah gak kita membahas UHC sampai tingkat kampung atau desa. Dan inilah programnya. Program ini yang memastikan UHC sampai tingkat kampung,” ungkapnya.

Untuk memastikan agar program PESIAR ini bisa berjalan dengan maksimal, maka setiap kampung akan ditentukan agen program PESIAR. “Untuk implementasinya dilapangan nanti, kita perlu kerja sama dengan aparat dan kepala kampung. Salah satunya kita menunjuk satu orang sebagai agen program PESIAR. Dialah nanti yang akan bertugas untuk memaping sesuai wilayah. Kadernya biasanya sudah paham. Data ini yang nanti kami terima baru aksikan PESIAR-nya,” ujar dr. Dwi.

Menurutnya, hasil dari sampel tiga kampung di Kabupaten Kaimana ini, akan dijadikan sebagai contoh untuk kampung lainnya atau daerah lainnya. “Kegiatan ini sebenarnya sampel atau katakanlah uji coba. Karena ini adalah program baru, dan kalau kita jalan untuk semua kampung, pastinya sulit untuk tuntas. Kami berharap nanti hasil yang didapatkan dari tiga kampung ini, bisa diduplikasikan dan diimplementasikan untuk daerah lain. Hasilnya, nanti kita akan publikasikan juga terkait bagaimana tiga kampung ini melaksanakan program PESIAR.  Kami berharap agar hasilnya sesuai dengan harapan dari direksi dan managemen dan bisa berlaku secara nasional,” pungkasnya. (edo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!