KAIMANA, VK – Setelah melalui tahapan pemilihan dihari ketiga, rangkaian kegiatan Konferensi Masyarakat Adat Kabupaten Kaimana IV, dengan tema “Selamatkan Manusia, Tanah dan Sumber Daya Alam Papua”, akhirnya Ketua Dewan Adat Kaimana jatuh pada Lewi Oruw, salah satu anak asli Kaimana dari suku Mairasi.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Adat Kaimana jatuh pada Marius Nega salah satu anak muda asli Kaimana, yang juga menjadi ketua panitia pelaksanaan Konferensi Masyarakat Adat Kaimana IV tahun 2024 ini.
Hasil Konferensi Masyarakat Adat Kaimana, yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga hari ini menghasilkan berbagai point penting, seperti program kegiatan untuk periode yang akan datang, dan beberapa point penting lainnya, terkhusus terpilihnya Ketua Dewan Adat Kaimana dan Sekretaris Dewan Adat Kaimana yang baru.
Secara organsisasi pengukuhan pun sudah dilakukan oleh Sekjen Dewan Adat Papua, Leonardo Imbiri, ditandai dengan pembacaan pernyataan pengukuhan, yang tertuang dalam berita acara Konferensi Masyarakat Adat Kaimana IV, yang disaksikan oleh perwakilan Pemerintah Kabupaten Kaimana dan perwakilan delapan suku asli Kaimana.
Ketua Dewan Adat Kaimana terpilih Lewi Oruw, ketika dikonfirmasi disela-sela kegiatan mengatakan bahwa, Dewan Adat Kaimana ini akan dibawanya sebagai lembaga representasi kultur masyarakat yang ada di Kabupaten Kaimana.

“Saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang sudah memberikan negeri ini dan masyarakat adat Kabupaten Kaimana. Saya juga bersyukur kepada Tuhan, karena atas kehendaknya, konferensi ini bisa berjalan dengan baik. Dinamika yang terjadi pada saat pleno-pleno, itu merupakan hal yang lumrah dan itulah proses konferensi ini,” ungkapnya.
Lewi juga mengatakan bahwa, memperjuangkan hak-hak dasar masyarakat asli Kaimana merupakan hal pertama dan utama yang harus diperjuangakannya, pada saat dipercayakan menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Kaimana, oleh masyarakat adat delapan suku asli Kaimana.
“Bicara dewan adat, berarti bicara juga hak-hak dasar masyarakat asli Kaimana. Disemua bidang pasti saya bersama delapan kepala suku asli Kaimana, perwakilan pemuda dan perempuan asli Kaimana, akan memperjuangkannya bersama-sama, baik dari sisi politiknya, ekonomi maupun lapangan kerja bagi anak-anak asli Kaimana, disaat ini dan diwaktu yang akan datang. Saya bekerja tidak sendiri tetapi berdasarkan rekomendasi-rekomendasi dari delapan suku asli Kaimana,” ujarnya.
Dirinya juga berharap agar dibawah kepemimpinannya selama lima tahun kedepan, Dewan Adat Kaimana bisa lebih kuat dan maju. “Saya berterima kasih atas kepercayaan seluruh masyarakat adat Kaimana untuk saya. Apa yang sudah dilakukan oleh pengurus yang lama akan kita tingkatkan menjadi lebih baik lagi. Sehingga keberadaan Dewan Adat Kaimana ini bisa memberikan dampak, khususnya pada terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat adat Kaimana,” pungkasnya. (edo)