KAIMANA,VK – Komisi Penanganan AIDS (KPA) Kabupaten Kaimana, perlu dihidupkan dan dioptimalkan kembali, sebagai wadah untuk mengeliminasi penyebaran virus HIV/AIDS di Kaimana.
Dari data yang kami dapatkan, sudah sejak beberapa tahun terakhir ini, Komisi Penanganan AIDS sudah hampir tidak terdengar lagi aktifitasnya. Lebih banyak kegiatan-kegiatan penyuluhan dan pendeteksian penyebaran virus HID/AIDS, lebih banyak dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, melalui seluruh jajaran yang ada, baik di ibu kota Kabupaten Kaimana, maupun hingga ke pelosok-pelosok Kaimana.
Di Kabupaten Kaimana, setidaknya sudah terdeteksi kurang lebih 500-an jiwa yang sudah mengidap penyakit ini. Angka ini boleh dibilang banyak jika dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Papua Barat.
Untuk itu, perlu kerja bersama, perlu kerja keroyokan untuk bisa mengeliminasi penyebaran virus HIV/AIDS ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaimana, Arifin Sirfefa, SKM.MM ketika dikonfirmasi di ruang kerjanya belum lama ini mengatakan bahwa, perlu ada langkah kongkrit yang diambil oleh pihak-pihak terkait agar bisa mengeliminasi penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Kaimana.
“Menurut kami, dari jumlah keseluruhan yang sudah terdeteksi ini disebabkan karena kurangnya pemahaman orang tua. Makanya, kemarin kami bicarakan, mau tidak mau KPA ini harus jalan optimal. Artinya, melalui wadah ini, nantinya kita perbanyak edukasimnya. Jadi kemarin misalkan kita hanya berapa kali melakukan edukasi, kali ini harus lebih banyak. Sekali sekali mungkin pak wakil bupati yang turun edukasi, atau pak sekda yang turun langsung ke masyarakat berikan edukasi,” ungkapnya.
Menurutnya, edukasi ini tidak bisa jalan satu dua kali saja. Akan lebih optimal jika edukasi ini diakukan secara terus menerus. “Edukasi ini harus jalan rutin. Apalagi masyarakat yang pemahaman tentang agamanya sudah tidak bagus. Maka sangat berpotensi untuk terjerumus ke hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” ujarnya.
Menurutnya, sudah ada beberapa kali pertemuan yang dilakukan dengan pemangku kepentingan di Kabupaten Kaimana, untuk menghidupkan kembali Komisi Penanganan Aids di Kabupaten Kaimana.
“Harapan kami agar KPA ini bisa jalan, dan edukasi terus kita lakukan. Kami juga berharap peran dari seluruh pihak. Melalui tokoh-tokoh agama, melalui pemangku kepentingan di sekolah-sekolah, ataupun melalui kerukunan-kerukunan yang ada di Kabupaten Kaimana. Kalau semua bisa ambil peran dengan baik, pemerintah juga mengambil langkah dengan tugas fungsi dan kewenangannya masing-masing, maka saya sangat yakin penyebaran HIV/AIDS di Kabupaten Kaimana,” pungkasnya. (edo)