Kasus Asusila Mengalami Trend Peningkatan, Ini Himbauan Kajari Kaimana

KAIMANA,VK – Tidak bisa dipungkiri bahwa dari tahun ke tahun, Kabupaten Kaimana terus mengalami peningkatan kasus-kasus asusila, terutama kasus yang berkaitan dengan perlindungan anak, baik itu percabulan maupun persetubuhan anak dibawah umur.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Kejaksaan Negeri Kaimana, Anton Markus Londa, SH,MH ketika dikonfirmasi di Kaimana belum lama ini. Menurutnya, dari tahun ke tahun, kasus asusila terus mengalami peningkatan, sehingga perlu peran semua pihak untuk dapat mengeliminir potensi kasus-kasus seperti ini.

“Dalam evaluasi penanganan perkara yang terjadi di Kabupaten Kaimana, berkaitan dengan perlindungan anak, terutama berkaitan dengan percabulan maupun persetubuhan anak dibawah umur mengalami trend peningkatan dari tahun ke tahun,” ungkapnya.

Kajari Anton mengatakan bahwa, banyak factor penyebab yang memicu terjadinya kasus-kasus asusila, baik itu dari korban sendiri maupun dari pelakunya. Dirinya juga menegaskan bahwa, anak dibawah umur dilindungi oleh undang-undang, maka siapapun sebagai orang dewasa, sudah seharusnya melindungi anak, bukan justru melakukan hal-hal yang tidak diinginkan bersama.

“Makanya kami menghimbau kepada seluruh pihak untuk terus bersama-sama mengambil langkah memberikan pemahaman kepada masyarakat. Terkhusus lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga, peran orang tua sangat dibutuhkan. Bagaimana melakukan pengawasan dan memberikan pemahaman kepada anak, terutama terkait dengan pergaulan mereka. Dilingkungan keluarga mungkin kita melihat bahwa anak kita tidak ada masalah dan mungkin tidak akan melakukan hal-hal diluar yang kita inginkan, tetapi dilingkungan pergaulan mereka mungkin potensi-potensi itu ada. Untuk itu, kami mengajak kepada seluruh orang tua untuk terus memberikan pengawasan lebih, terutama kepada anak-anak perempuan, supaya mereka bisa terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,” tegasnya.

Kajari Anton juga mengajak lembaga-lembaga keagamaan untuk menyuarakan hal ini. “Dan juga dilingkungan keagamaan, saya kira ini penting juga. Mungkin melalui mimbar-mimbar agama, tokoh agama ini bisa memberikan pemahaman kepada seluruh umat, baik orang tua maupun anak. Karena salah satu elemen masyarakat yang paling didengar adalah tokoh-tokoh agama, sehingga kami sangat berharap lembaga-lembaga keagamaan bisa memperhatikan hal ini,” ujarnya.

Dirinya juga mengatakan bahwa, ketika semua stakeholder mengambil peran untuk kasus-kasus asusila, maka akan bisa mengeliminasi potensi-potensi penyebaran virus HIV/AIDS di Kabupaten Kaimana. “Data yang kami dapatkan bahwa di Kaimana juga penyebaran HIV/AIDS ini cukup tinggi. Dengan kasus-kasus seperti ini, maka kami berharap peran serta dari seluruh masyarakat. Begitu juga secara tidak langsung, kita bisa mencegah penyakit menular yang kalau kita ikuti beritanya, HIV/AIDS di Kaimana yang sudah cukup tinggi. Inilah pergumulan kita bersama yang harus kita perangi bersama,” pungaksnya. (edo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!