KAIMANA,VK – Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan mendasar masyarakat disuatu daerah. Ketika masyarakat sudah bisa menikmati air bersih yang sehat, maka sudah barang tentu, akan meminimalisir persoalan kesehatan yang dialami oleh masyarakat, dan mengeliminir kompleksitas persoalan lainnya.
Di Kabupaten Kaimana, saat ini pemerintah daerah Kabupaten Kaimana tengah mendorong pemenuhan air bersih untuk masyarakat, terutama masyarakat Kaimana yang bermukim di ibu kota Kabupaten Kaimana.
Sejak beberapa bulan yang lalu, pemasangan instalasi air bersih sudah mulai dilakukan, dan ditargetkan tahun ini, air bersih sudah bisa dinikmati oleh warga Kaimana. Sampai saat ini pun, pemasangan jaringan air bersih masih terus dilakukan, terutama jaringan utama yang akan masuk ke pemukiman warga.
Kepala Dinas PUPR Agustinus Tangiong ketika dikonfirmasi diruang kerjanya, Senin (9/10) mengatakan bahwa, untuk mendukung program air bersih bagi warga dari salah satu program Bupati Kaimana, Freddy Thie, maka PUPR terus mendorong agar air bersih bisa direalaisaikan tahun ini. Hal ini juga sudah ditegaskan oleh Bupati Kaimana, Freddy Thie beberapa waktu yang lalu bahwa, minimal tahun 2023 ini, masyarakat Kaimana yang ada di dalam kota Kaimana sudah bisa menikmati air bersih.
“Untuk pekerjaan saat ini yaitu instalasi jaringan, kita menggunakan anggaran dari APBN, termasuk pompa air. Sudah ada dua pompa air yang tersedia. Begitu juga dengan saluran rumah SR yang sudah siap. Kalau tidak salah kurang lebih 300 SR yang siap dipasang,” ungkap Agus.
Agus menjelaskan bahwa sumber air di Kabupaten Kaimana terutama yang berada dekat dengan pemukiman Ibu Kota Kabupaten Kaimana sangat mencukupi. Hanya saja perlu pengelolaan yang lebih baik, seperti jaringan atau instalasi, maupun fasilitas pendukung lain yaitu pompa air.
“Secara umum saya mau katakan bahwa sumber air di Kaimana ini cukup. Tinggal pengelolaannya saja. Terus kebanyakan kita tidak bisa terapkan grafitasi, artinya dari ketinggian melalui penampungan, baru dialirkan ke pemukiman warga,” ujarnya.
Bicara soal debit air, Agus mengatakan bahwa kebutuhan air bersih untuk warga kota Kaimana secara umum sudah cukup dari debit air yang ada saat ini di KM 16. Dirinya menjelaskan bahwa standar kebutuhan air bersih per orang di luar negeri, termasuk dengan cuci motor dan mobil serta kebutuhan untuk MCK sebesar 120 liter/hari/orang. Sehingga, jika dihitung bedasarkan standar tersebut, maka kebutuhan air baku untuk seluruh warga yang ada di kota Kaimana adalah sebesar 0,1 m2/detik dari total jumlah penduduk yang ada di kota Kaimana kurang lebih 40.000 jiwa. Sementara debit air yang ada di KM 16 saat ini sebesar 1,75 m2/detik. Sehingga logikanya bahwa sumber air yang ada di KM 16 sudah cukup untuk mengaliri setiap rumah warga yang ada di kota Kaimana.

“Kalau untuk grafitasi memang kita agak terkendala. Jadi yang saat ini kita jalankan adalah dengan bantuan pompa air. Kita sudah miliki dua pompa air yang nantinya, akan digunakan untuk memompa air ke reservoir, sebelum dialirkan ke instalasi utama lalu kerumah-rumah warga. Idealnya, kita butuhkan 3 pompa air untuk melayani 24 jam. Sehingga mesin pompa ini bisa digunakan bergantian agar mesin pompanya bisa lebih awet. Kalau dua saja, saya pikir agak paksa mesin juga. Untuk itu, saat ini kita membutuhkan satu lagi mesin pompa, sehingga ketika instalasinya suda siap, maka kita harapkan tidak ada kendala lagi pada mesin pompa. Artinya pengelolaanya ini yang harus kita benahi, sehingga masyarakat juga puas dengan program ini,” jelasnya.
Lanjut Agus, distribusi air bersih dari KM 16 ini diusahakan tahun ini sudah bisa mengalir ke rumah-rumah warga, walaupun baru sebagian warga kota Kaimana yang akan menikmati air bersih ini, karena harus dilakukan secara bertahap. “Kita tidak bisa paksakan tahun semua sudah bisa menikmati air bersih. Minimal tahun ini sudah ada beberapa pemukiman warga yang bisa menikmati air bersih, karena kita harus melakukannya secara bertahap,” ungkapnya.
Dirinya juga menyebutkan bahwa, pengelolaan air bersih ini membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk itu, perlu ada sharing dana dari pemerintah pusat untuk mendukung optimalnya pengelolaan air bersih di Kabupaten Kaimana.
“Kalau kita hanya harapkan dari APBD maka sudah tentu kita kesulitan. Minimal ada bantuan dari pemerintah pusat melalui APBN. Kami juga sudah mengusulkan ke pemerintah pusat, terkait dengan fasilitas air bersih untuk Kabupaten Kaimana. Harapan kami, program air bersih dari pemerintahan saat ini bisa terwujud dan lebih cepat diselesaikan, sehingga air bersih ini dapat dinikmati oleh seluruh warga kota Kaimana,” pungkasnya. (edo)